Bismillahirrahmanirrahim ...
Assalamualaikum Warah Matullah ,
Allahumma Solli Ala' Muhammad
Satu hari disebening subuh Saidina Umar sedang duduk menunggu matahari .
Tiba - tiba datang seorang perempuan Yahudi , berkata ;
" Wahai Umar , sesungguhnya aku akan mengandungkan cucumu !"
Umar terkejut .
" Baiklah , aku akan siasat perkara ini hari ini , dan besok kita akan bawa berbincang . "
Umar balik rumah bersarapan . Ada riwayat menyebut makan tengahari .
Umar menyuruh isterinya masak masakan yang sedap - sedap .
" Wahai anakku Ubaidilah , sudikah kamu sekiranya dapat meluangkan masamu bersama ayah . mari makan bersama ayah . "
" Baik ayah , " Ubaidilah makan
..sudah habis makan Umar suruh tambah .
" Tambah lagi ye anak , "
" Saya dah tak larat ayah ,"
" Tambah lagi ye anak , Ubaidilah tak sayang ayah lagi ? "
Ubaidilah makan , sudah habis makan Umar suruh tambah . Macam tadi juga , Ubaidilah menolak . Dua tiga kali ulang - ulang .
" Ubaidilah tak sayang ayah lagi ? "
" Minta maaf ayah , saya tak larat sangat . "
" Makanlah sedikit wahai anakku , kerana aku bimbang , inilah kali terakhir kita makan bersama . "
" Apa yang ayah cakap ni ? "
" Anak , boleh kau bagitahu secara jujurnya , adakah kau telah berzina ? " tanya Umar menangis ,
" Wahai ayah , maafkan saya , aku telah terlanjur , aku telah diperangkap oleh Yahudi . Mereka berkata ada perempuan mahu berjumpa denganku . Maka aku pergi kerumahnya keseorangan , aku diberi minum khamar , lantas aku terus berzina . Maafkan saya . ayah "
" Tidak mengapa anakku , besok kita bermesyuarat ."
Hari yang ditunggu telah tiba . Ramai para sohabat datang bermesyuarat . Ramai sahabat putuskan Ubaidilah dikenakan hudud . Salah seorang sohabat mencelah ;
" Wahai Umar , aku tidak berapa setuju anakmu dihududkan , bukankah anakmu tidak bersalah ? Dia telah diperangkap oleh Yahudi . "
Umar berkata , " Sungguh dia telah terminum khamar dan akhirnya berzina tetapi dia tetap bersalah , kalau tidak kenapa dia pergi ke rumah perempuan yahudi tersebut ? "
Akhirnya , Ubaidillah dihukum sebat 100 sebatan , sebelum disebat , Ubaidilah diikat , dikoyakkan belakang bajunya .
" Wahai umar , aku tidak mampu menyebat anakmu , " kata si Tukang Sebat .
" Aku kata sebat anakku ! "
" Aku tidak mampu , anakmu seorang ahli misjid , seorang yang rajin membaca doa , bahkan rajin membaca quran , '' menangis - nangis rayu si Tukang sebat .
" Bukankah kau dah buat perjanjian denganku untuk menyebat anakku ? "
" Ya , tapi , aku tak mampu , aku sayang anakmu lebih dari aku sayang anakku ."
" Sebat! "
Satu sebatan , dua sebatan , tiga sebatan , begitu lah seterusnya .
"Sakit ..ayah! " menangis si Ubaidilah . Bahkan si Tukang Sebat menyebat dalam tangisan .
" Sabar anakku "
" Ayah , aku lapar , "
Umar menyuapkan Ubaidilah makanan .
" Ayah , aku haus ."
dihulurkan minuman .
disebat lagi , sehingga 90 kali sebatan , sudah tidak bermaya Ubaidilah . Sudah nampak tanda tanda nazak pada diri Ubaidilah .
" Ayah , tekakku kering . "
Umar suapkan lagi Ubaidilah .
" minum ya Ubaidilah . Jangan lupa ya , kirim salam pada Rasulullah . "
Saat 97 sebatan , mati si Ubaidilah innalillah hiwainnailaihirojiun . Si Tukang sebat menangis nangis , tak mampu melihat peristiwa ini . Si Tukang sebat berhenti sebat .
" Wahai si Tukang Sebat , sebatlah dia buat kali terakhir . "
" wahai Umar , aku tidak mampu ."
" Sesungguhnya , engkau mampu berhutang 3 kali dengan Allah , tapi aku ini Umar , dan Umar tidak mampu berhutang dengan Allah , mahupun satu kali !"
Umar sendiri sebat jenazah anaknya buat kali terakhir bagi menggenapkan 100 sebatan .
Ikatan si jenazah dilepaskan . Menangis nangis Umar memeluk anaknya si Ubaidilah .
Hari itu juga Ubaidilah diuruskan jenazahnya . Jenazah disolatkan di Masjid Nabawi dan ditanamkan di Baqi .
Malam itu Umar mimpi anaknya bersama sama Rasulullah didalam syurga .
dan mimpi orang orang yang benar adalah BENAR!!!
Subhanallah , Ya Allah , matikan kami dalam nikmat Islam ! Amin~
Wallahu'alam