Bismillahirrahmanirrahim ...
Assalamualaikum Warah Matullah ,
Allahumma Solli Ala' Muhammad
Pada 4 haribulan Mac yang lalu , saya kebetulan teronline Facebook .hehe . Kemudian , terbaca satu status dari Dj Zamri radio IKIM . Saya lebih suka panggil dia Ustaz sebab dia memang ustaz pun .
Dia bukak soalan kat status , jadi saya pun bukak soalan dalam segmen Daurah tu . Kenapa saya tanya ?
Sebab saya tak tak tahu dan saya nak tahu .
Jom kita baca apa yang telah berlaku seterusnya .
Ustaz Zamri Bin Zainal Abidin :
Soalan ini datangnya daripada , saudara Muhammad Irfan Abdul Rani . Soalannya agak panjang jadi saya ringkaskan begini ye Mursyid .
Sekiranya kita mendapati suatu minuman ataupun makanan yang tidak mempunyai tanda halal . Apakah ia confirm haram memandangkan kita ada pilihan ( makanan ) yang ada tanda halal .
Apa komen Mursyid ? silakan .
Mursyid Dr Zulkifli Muhammad al-Bakri :
Ok , terima kasih kepada yang bertanya dan juga sahabat - sahabat di ruangan ini . Yang pertama masalah tentang tanda halal dan haram ini .
Saya melihat dalam isu ini kepada dua . Semua ( makanan ) sudah dipetakan dan ditanda .
Maka , pada masa itu memang kita boleh bergantung .
Tapi kadang - kadang , zaman kita atau masa kini masih ada lagi ( makanan ) tidak pakai lagi ( tanda halal ) , yang belum menyeluruh keseluruhannya .
Contohnya , kalau nasi lemak mana ada Mak Minah buat tu buat roti canai apa-apa ( letak ) tanda - tanda macam tu .
Yang kedua , kita jangan terikut - ikut sangat ditempat kita ni . Dengan erti kata , kita nak bawak keseluruh dunia logo halal jakim .
Maksud saya , kalau kita pergi ke Saudi pergi buat haji tengok tak ada tanda halal . Jadi tak boleh nak makan , kita ni . Orang lain kita tengok lepas makan , makan , lepas makan , makan kita tak boleh .
Nak tunggu halal juga . Jadi yang tu pun kena rai jugak . Jadi dalam isu - isu seperti ini kita perlu tengok , kita bahagi kepada 2 ;
Kalau benda yang tidak membabitkan sembelihan atau proses yang tertentu .
Maka kita mengambil hukum '' asal kepada sesuatu perkara ialah harus " .
Air umpamanya . Jadi , apa - apa benda pun , benda yang haram seperti arak maka hukumnya adalah haram .
Soal dia ada tulis halal atau tidak itu soal lain . Saya ingat macam zaman dahulu , Saidina Umar , dia cukup mudah dalam perlaksanaan .
Macam mana , Saidina Umar pernah suatu ketika dia lalu , tepi pintu atau kita kata tepi bangunan rumah orang .
Jadi , adalah orang curah air terkena pada Saidina Umar . Lalu orang yang duduk tepi tu pun bertanya , " eh , ni air apa ni " Saidina Umar kata '' jangan tanya " . Jadi , disitu prinsipnya amat mudah . Tak payah tanya .
Tapi , kita pun fahamlah . Janganlah bau hancing ke ataupun benda tu sekadar semata - mata air .
Jadi itu digambarkan , Islam diajar supaya jangan kita ni terlalu sampai untuk nak tekun ni nak check satu - satu sampai kepada kecik - kecik ( perkara ) .
Kalau itu berlaku , maka kita menyebabkan memberatkan diri kita sendiri . Yang paling bahaya sekali , akan datang satu penyakit yang namanya was - was .
Jadi , bila was - was ni , Ya Allah , susah sangat . Jadi , jawaban yang tadi , kita tengoklah . Kalau air tu maksudnya , masih lagi macam biasa .
Tak jadi masalah-lah . Melainkan kalau diragukan dan dibimbangi kot kot kepada isu mabuk sebagainya . Maka , itu baru tak boleh .
Wallahu'alam .